Rasulullah shallallhu ‘Alaihi wa Sallam pada perang Badar selalu beribadah di tengah malam. Beliau berdoa dengan sangat khusyu’nya kepada Allah, sampai-sampai burdah terjatuh dari pundaknya. Abu Bakar berkata beliau, “Wahai Rasulullah, bukankah Allah pasti akan mengabulkan doamu”.
Akan tetapi Rasulullah sangat mengenal Allah dan beliau adalah mengetahui bahwa orang yang paling dekat dengan Allah adalah mereka yang sangat giat dalam berdoa. Dan Allah sangat menyukai hamba-Nya yang giat.
Allah akan murka jika engkau meninggalkan berdoa kepada-Nya
Dan bani Adam ketika ia diminta akan marah
Dan Rasulullah berdoa kepada Allah, “Ya Allah, berikanlah kemenangan yang telah Engkau janjikan, Ya Allah jika Engkau membinasakan kami, nescaya tidak akan ada lagi yang menyembah-Mu di muka bumi ini” (HR. Muslim)
Maka Allah pun memberikan kemenangan bagi umat Islam,sebagaimana firman-Nya, “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenan-Nya bagimu” (QS, Al-Anfaal [8]: 9)
Beliau juga sebelum berperang pernah membaca doa, “Ya Allah, Tuhan yang menjalankan Awan, Pemberi pertolongan, dan Tuhan yang menurunkan Al-Quran, berikanlah kemenangan kepada kami”, (HR. Muslim)
Allah juga menyebut di dalam firman-Nya tentang wali-wali-Nya di dalam peperangan:
Tidak ada doa mereka selain ucapan: “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami, dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (QS. Ali ‘Imran [3]:147).
Maka umat sesungguhnya sangat membutuhkan kepada doa khususnya ketika umat Islam berada di dalam alam kegelapan dan kesusahan.
Doa merupakan senjata umat Islam yang lebih tajam dri mata pedang. Hanya pada Allah tempat pengaduan yang terbaik, jangan dipendamkan sesuatu masalah itu kecuali meluahkan. Setiap masalah ada jalan penyelesaiannya seperti juga setiap penyakit ada ubatnya كل داء الدواء kecuali penyakit mati dan tua. Jangan biarkan masalah menguasai diri, biarlah kita yang menguasai masalh itu. Menurut Hamka : "Tanda cerdik seseorang adalah pada ucapannya Tanda berani seseorang adalah pada tindakannya Tanda bijak seseorang adalah pada keterampilannya Tanda mulia seseorang adalah pada keperibadiannya. "
No comments:
Post a Comment