Saturday, June 27, 2009

Tingkatan manusia di dalam solat


Manusia mempunyai lima tingkatan di dalam solat

Pertama
, yaitu orang yang melakukan perbuatan zalim terhadap dirinya, atau orang yang lalai. Orang yang tidak memerhatikan masalah wudhunya, lalai dari waktu yang ditetapkan, maupun aturan-aturan dan rukun-rukunnya.


Kedua, yaitu orang yang menjaga batasan-batasan waktunya serta rukunnya yang nampak dan memerhatikan masalah wudhu. Namun, manusia yang berada dalam golongan ini tidak bersunggunh-sungguh dalam melawan bisikan-bisikan dan godaan setan di dalam shalat. Manusia di dalam golongan ini juga sering tidak berkonsentrasi karena rasa was-was dan pikiran-pikiran kacau lainnya.

Ketiga,
yaitu golongan manusia yang menjaga batasan-batasannya dan rukun-rukunnya dan dirinya juga bersungguh-sungguh dalam melawan bisikan-bisikan setan serta pikiran-pikiran lainnya. Golongan ini senantiasa bersungguh-sungguh untuk melawan musuhnya, agar shalatnya tidak kecolongan. Golongan ini berada di antara shalat dan jihad (bersungguh-sungguh).


Keempat
, yaitu golongan yang apabila hendak menunaikan shalat menunaikan hak-haknya, rukun-rukun, serta batasan-batasannya. Hatinya senantiasa disibukkan dengan menjaga batasan-batasan shalat serta hak-haknya agar tidak menyia-nyiakan shalatnya sedikitpun. Semua tekadnya terkumpul untuk menyempurnakan shalat sebagaimana seharusnya seorang hamba menyempurnakan dan menunaikkannya dengan baik. Hati manusia dalam golongan ini selalu disibukkan dengan masalah shalat dan merasakan penghambaan kepada Allah.


Kelima
, yaitu orang-orang yang menunaikan shalat sedangkan hati mereka seakan-akan tergantung di hadapan Pemeliharaannya. Mereka merasa dilihat dan diawasi oleh Allah. Hati mereka juga senantiasa diliputi oleh rasa cinta kepada keagungan Allah, seakan-akan Allah menyaksikan dan melihatnya. Mereka bisa mengalahkan bisikan-bisikan serta lintasan-lintasan pikiran dari setan. Manusia dalam golongan ini senantiasa menyibukkan shalatnya dengan Allah dan merasa senang dengan shalatnya. Shalat yang mereka lakukan dibandingkan dengan tingkatan shalat dari golongan lain lebih mulia dan lebih agung, seakan-akan seperti apa yang ada di antara langit dan bumi.


Shalat bagi golongan manusia pertama ialah shalat orang yang dihukum atau merasa terbebani, sedangkan kelompok yang kedua adalah seseorang yang selalu menghitung-hitung shalatnya, sedangkan shalat dalam golongan ketiga adalah orang yang dosanya dihapuskan dengan shalatnya, sedangkan shalat pada golongan keempat ialah shalat yang diberikan pahala. Dan tingkatan shalat pada golongan kelima adalah shalat orang yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, karena kebahagiaan golongan tersebut adalah ketika menunaikan shalat.


Di manakah kedudukan kita apabila menunaikan solat??, adakah di kedudukan yang pertama atau kedua atau yang seterusnya. Perbaikilah setiap amalan kita yang menjadi tiang dan perkara dasar dalam agama. Sama-samalah kita muhasabah diri dan perbaiki segala kelemahan, bukan kita tak mampu tapi ada penghalang yang membuat kita rasa terbeban. حاسبوا قبل أن تحاسبوا .. kalau kita tak mngubah diri kita siapa lagi yang akan mengubah kita إن الله لا يغيّر بقوم حتى يغيّر ما بانفسهم .. marilah sama-sama kita perbaiki kelemahan yang ada, kita bangkit dengan semangat baru, berjihad melawan nafsu..


sekian wassalam..

No comments:

Post a Comment