Tuesday, March 23, 2010

Ukhuwwah kita untuk selamanya



2 hari Sebelum keberangkatan ku ke Malaysia, sudah ada kawan Acehku yang datang untuk mengucapkan selamat pulang.

Nia datang bersama kado2nya, selepas asar dia sampai ke rumah, cantik hadiah tu Nia, Hana ucapkan terima kasih banyak2, Hana takde bagi apa2 untuk Nia cuma keikhlasan dan kejujuran dalam prsahabatan inilah hana hadiahkan untuk Nia, kalau kangen sama Hana tengok aja foto Hana yer, kan udah kasi foto tu, ..:-) walaupun foto tak seperti di alam nyata tapi itulah yang mampu Hana berikan. Semoga Nia suka. Pertemuan yang tak disangka dan tak dirancang hanya bertemu di atas DAMRI (bas), membawa sejuta makna.

Keesokkan harinya plak Mehran datang sambil mengambil form penyerahan skripsi, sedih sebenarnya mahu berpisah dengan semua, tapi itulah realiti yang harus diterima, setiap pertemuan mesti adanya perpisahan, setiap permulaan mesti ada pengakhirnya, begitu juga yang bernyawa berakhir dengan kematian.

Hari terakhir keberangkatan Ima dan Liana sampai..Ima juga ada hadiah, terharu dech.. Liana datang dh lewat, hampir maghrib..hehhhe..maafkan akak yer dik, bukan tak nak bgtahuu tapi sibuk yang tak menentu tu yang tak sempat hendak bagthuu, jangan marah lagi yer.




Marah kali Liana, maklumla terlupa nk bgthu dia yang esok dh nk pulang kampong. Marahnye bukan main lagi, taknk bg pulang. Nak tak nak Akak trpaksa pulang sebab visa dan pengajian akak di sini dh tamat dik.

Sms Fitri dari Kalimantan juga mengiringi langkah kepulanganku. Terima Kasih semua kerana menghargai persabahatan dari seorang teman dari perantauan. Ku hanya menumpang kasih di tempat kalian, nanti jangan lupa yer kalau nak ke Malaysia bagitahuu aja, aku akan luangkan sedikit masa menemui mu lagi.

Walaupun semuanya dah tamat, tak bermakna ukhuwwah yang kita jalinkan juga akan berhenti di sini. Ya Allah, Tabahkan hati hamba-Mu ini dalam menghadapi liku2 kehidupan yang penuh dengan mehnah dan cabaran.

Kalau nak diceritakan kisah perkenalan kami memang ssetngah tak masuk akal tapi tu laa realiti, Walaupun tak pernah bertatap wajah tapi kami sering berhubung melalui sms dan boleh bersahabat. Bertemu dan berpisah kami kerana Allah. Terima Kasih Allah, kerana mempertemukan kami.

"orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat." (Al-Hujuraat:10)

UKHUWWAH ibarat 1 janji dalam hati,
Tidak dapat ditulis,
Tidak bisa dibaca,
Namun takkan terpisah oleh jarak,
Tidak berubah oleh masa
Takkan sirna oleh amarah,
Sedetik di mata, selamanya di jiwa,
Jadikan UKHUWWAH yang terbina kenangan yang terindah antara kita.
Kadang2 Allah biarkan kita berjauhan,
Tapi dia datangkan pula KASIH SAYANG,
Puas kita menangis, betapa jauhnya kita,
Rupa2nya Allah nak hadiahkan kita SEBUAH KERINDUAN,
Terima kasih ya Allah,
Alhamdulillah kini ku mengerti dan memahami.



Monday, March 8, 2010

Terima Kasih PKPMI-ca


akan ku bingkaikan kata-kata azimat daripadamu,
akan ku abadikan dalam sanubari setiap bait ucapan yang kau nukilkan,
semakin rancak langkah ku ayunkan bila ku baca pesananmu
semangatku semakin kuat untuk bangkit menuju medan kejayaan,
terima kasih ku ucapkan kepada mu PKPMI-ca,
walaupun sehelai kertas kau berikan,
tapi kata-katamu penuh hikmah, penuh semangat dan penuh harapan,
untukku bangkit mengejar impian,
sehelai kertas mungkin tidak bermakna bagi tidak mengerti,
tapi tidak bg yang memahami,


InsyaAllah akan ku badikan segala-galanya setiap azimat darimu. :-)
teruskan perjuangan hingga ke akhir hayat,
perjuangan perlukan pengorbanan.
All The Best untuk Semua warga PKPMI-ca.

Thursday, March 4, 2010

Yudisium

Yudisium Strata 1,

Semesta Ganjil Tahun Akademik 2009/2010

Jurusan Aqidah Filsafat, Perbandingan Agama dan Tafsir Hadits

Fakultas Ushuluddin, IAIN Ar-Raniry

Banda Aceh


Tahniah aku ucapkan kepadamu sahabatku sekalian,


Aku kagum dengan kegigihan dan semangat juang kalian semua,

Jadilah pemuda yang kuat dan sentiasa bersemangat waja,

Seperti harapan Umar al-Khattob,

Pemuda yang kuat dan berani yang mampu menegakkan Kalimatul Hak,

Pemuda yang takkan rebah bila angin taufan Kemodenan Dunia Melanda,

Takkan Goyah dengan kecantikkan Para Wanita,

Takkan lenyap di telan Kuasa Dan Pangkat,

Semoga ilmu di dada sentiasa bermanfaat dan berguna di saat hilang arah dan tujuan.

Berjuanglah, berbaktilah dan beramallah dengan ilmu yang kamu perolehi.


UCAPAN SEKALUNG TAHNIAH DARIKU UNTUKMU SAHABAT


Sahabatku,


Kebahagiaan seorang hamba adalah,

Setiap bertambah ilmunya akan bertambah pula,

rendah hatinya, Rahmatnya, dan kasih sayangnya.

Dan setiap kali bertambah amalnya akan bertambah pula,

rasa takut, dan kehati-hatiannya,

Semakin bertambah umurnya berkurang keinginan nafsunya,

Bertambah hartanya bertambah pula

kemurahan hatinya

Semakin bertambah kemampuan dan jabatan bertambah pula,

kedekatannya dengan manusia serta semakin dapat menyelesaikan masalah mereka.


Sahabatku,


Kesengsaraan bagi seorang hamba adalah,

Semakin bertambah ilmunya, semakin bertambah pula

kesombongan, dan kebigunggannya,

Semakin bertambah umurnya, semakin bertambah pula

kebanggan dan penghinaan terhadap manusia serta kepercayaan yang berlebihan terhadap diri sendiri,

Semakin bertambah umurnya bertambah pula keseriusannya,

Semakin bertambah hartanya, semakin bertambah kebakhilannya,

Semakin bertambah kedudukan dan wibawanya bertambah pula kesombongan dan kelalaianya.


Ini semua merupakan ujian dari Allah yang menimpa siapa saja dari hamba-Nya, sebahagian ada yang bahagia sementara ada sebahagian yang sengsara.

Tuesday, March 2, 2010

Wasiat Emas Imam Abu Hanifah




Abu Hanifah memiliki murid bernama Yusuf bin Khalid As-Simani, ketika telah merasa cukup dalam menuntut ilmu kepada Abu Hanifah, ia bermaksud kembali ke Basrah. Abu Hanifah berkata kepadannya, “Jangan Kembali dahulu sebelum aku membekali kamu dengan wasiat yang akan kamu butuhkan dalam berinteraksi dengan masyarakat, membina pribadi dan menata, umat sehingga jika kamu keluar dengan ilmu yang kamu miliki tersebut, kamu menimbangnya dan tidak mencelanya”.


Berikut ini wasiat emas sebagai pembekalan, para ulama menamakannya, “Wasiat Emas”


“Jika kamu salah dalam berinteraksi dengan masyarakat mereka akan menjadi musuhmu, sekalipun mereka bapa dan ibumu, tapi jika kamu berinteraksi dengan baik sekalipun mereka bukan kerabatmu akan menjadi bapa dan ibumu.


Jika kamu telah masuk Basrah, orang akan menjemput, mengunjungi serta mengetahui dengan persis hak-hak kamu, maka posisikan tiap-tiap individu sesuai dengan kedudukan mereka, hormatilah orang-orang terhormat, muliakan para ulama, hormati orang-orang tua, bersahabatlah dengan lemah lembut, dekatilah orang-orang awam, pergaulilah orang-orang baik, jangan menghina siapa pun, dan jangan membuka rahsia kamu kepada siapa pun, jangan mempercayai siapa pun sebelum mengujinya, jangan menerima hadiah.


Sebaiknya kamu mengikuti kamahuan masyarakat, sabar, baik budi pekerti, lapang dada, berpenampilan baik, perbanyak memakai minyak wangi, berlemah lembut, tidak banyak mencela sehingga sulit untuk berbuat adil, peliharalah solatmu, sedekahkan makananmu, kerana orang bakhil tidak boleh dijadikan pemimpin, kunjungi orang yang mengunjungi kamu.


Dan berbuatlah baik terhadap orang yang berbuat baik bahkan terhadap orang yang berlaku buruk padamu, carilah ilmu, beramar ma’ruf, tinggalkan seluruh orang yang menyakitimu, jenguklah sendiri temanmu yang sakit, carilah tahu tentang temanmu yang lama tidak kamu jumpai, terhadap kawan yang tidak mau tahu tentang kamu jangan sampai kamu tidak mahu tahu tentang dia, sambunglah silaturrahim terhadap orang yang memutuskannya, hormati siapa pun yang datang kepadamu, ucapkan selamat kepada kawamu yang sedang mendapatkan kebahagiaan, ikutlah bersedih terhadap yang sedang ditimpa musibah, dan terhadap yang tertimpa musibah kamu ikut merasakan sakit bersamanya.


Siapa pun yang mendorongmu untuk bangkit maka bangkitlah bersamanya, dan siapa saja yang meminta pertolonganmu maka tolonglah, tunjukkan empatimu terhadap masyarakat seboleh yang kamu mampu, tebarkan salam.


Jika kamu bertemu dengan mereka dalam tempat yang berbeda, atau dalam satu masjid, lalu dilontarkan masalah dan ternyata apa yang disampaikan itu berbeda dengan pendapatmu, jangan berkomentar, tapi jika kamu ditanya lalu kamu mendiskripsikan apa yang diketahui mereka lalu kamu berpendapat selain itu dengan mengatakan alasan begini, jika mereka mendengarkan apa yang kamu sampaikan itu mereka akan segera menilai kedudukan dan kredebilitasmu.


Perlakukan manusia sebagaimana engkau memperlakukan dirimu sendiri, redhalah seperti kamu redha terhadap dirimu sendiri, mintalah pertolongan kepada dirimu dengan menjaganya dan mengontrol kondisinya, janganlah membebani manusia sesuatu apa yang tidak mereka bebankan kepadamu, kedepankan niat baik kepada mereka, pakailah kejujuran, buanglah kebongkakkan jauh-jauh, jangan sekali-kali kamu berkhianat walaupun mereka mengkhianati kamu, berpegang teguhlah dengan kesetiaan dan ketaqwaan, Allah akan selalu bersamamu.”